Matahari begitu teriknya menghangatkan bumi, hari ini kau tampak tidak bersemangat aku sama sekali tidak melihat senyum di wajah mu. Apa yang terjadi? Mengapa wajahmu tampak pucat? Dia hanya menjawab dengan nada tinggi dan ketus " aku pusing , lemes ". Aku diam dan tertunduk aku tidak suka di bentak oleh siapapun apalagi kamu. Jika kau sakit atau tidak enak badan bicaralah apa yang kau inginkan. Ditemani? Aku akan menemanimu walau aku tau aku hanya bisa menemani lewat sebuah telefon genggam, aku tdk mungkin membiarkanmu sendiri dalam keadaanmu yg sedang seperti ini. Kau ingin aku menyanyikanmu lagu "ayo nyanyi, aku mau di nyanyiin biar ga sepi" dan akupun bernyanyi "andai engkau tau bila menjadi aku sejuta rasa dihati lama tlah kupendam tapi akan mencoba mengatakan ku ingin kau menjadi milikku entah bagaimana caranya lihatlah mataku untuk memintamu ku ingin jalani bersamamu coba dengan sepenuh hati ku ingin jujur apa adanya dari hati "
Belum selesai aku bernyanyi telefon itu sudah terputus, aku berusaha menelefonmu kembali tapi kau tak menjawabnya. Kenapa tidak di angkat? (dalam hati aku bertanya) kamu mungkin mau beristirahat, atau kamu tidak mau aku temani?
Adakah yg telah merawatmu? Adakah yang menjagamu ketika kamu terbaring sakit? Adakah yang menyanyikanmu sebuah lagu saat kau akan tidu? Adakah yang rela kau marahi bahkan kau bentak ketika aku hanya ingin menemanimu dan tak membiarkan mu sendiri? Adakah yang se setia aku?
Jangan sampai kau sadar setelah aku pergi, jangan kau cari setelah aku tidak ada. Tapi tenang sayang, sedikitpun aku tidak pernah berniat untuk meninggalkanmu dan terpisah darimu lagi. Aku masih dan tetap ingin di genggam tangannya olehmu, aku masih ingin ditenangkan oleh pelukmu, aku masih ingin bahagia bersamamu dan hidup bersamamu.
Sabtu, 09 Mei 2015
Masih, untuk setia
Minggu, 03 Mei 2015
Jangan di abaikan!
Sejak sore tadi hujan yang tak kunjung berhenti mengguyur Bandung, padahal dua 3 hari kemarin bandung sangatlah panas dengan terik matahari yang membuat semua orang malas keluar rumah, ah sudahlah lupakan soal hujan.
Masih dengan perasaan dan rasa yang sama, aku tidak tau ini sejenis apa, rindu ataukah emosi. Apakah aku terlalu rindu sehingga kadang perasaan ini menguasai semua tubuhku menjadikanku seorang yang angkuh atau bahkan menyeramkan. Mungkin kamu bosan dengan semua tingkahku yang kekanak-kanakan yang bisanya hanya mengeluh, marah, dan semua yang seperti anak kecil bahkan kadang merengek manja. Oh... sungguh itu semua hanya sebuah cara agar kau tau kekasih mu ini sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja. Seharusnya kau mengerti, sudah berapa lama kau mengenal aku? Masihkah kau belum mengenali diriku? Bagaimana sifatku? ... Jika kau telah bersusah payah mengambil perhatianku mengapa engkau juga tidak bersusah payah untuk memperhatikanku? . Perasaan ini sungguh terlalu besar, aku terlalu takut untuk di abaikan, terlalu takut untuk ditinggalkan , karena aku terlalu mencintaimu.
Tolong, pahami aku jangan pernah berubah karna sedikit perubahan yang kau lakukan itu sangatlah terasa. Jangan pergi jangan menjauh aku mau kau tetap disini bersamaku menjagaku, menemaniku, melindungiku, dan mencintaiku. Untukmu yang perhatiannya semakin berkurang, aku selalu menyayangi juga mencintaimu. Jagalah aku seperti kamu menjaga hatimu sendiri.